Sabtu, 18 Januari 2014

Puisi-Puisi DP Anggi @Riau Pos 04 Agustus 2013

@Riau Pos


Hujan

Aku masih menanti hujan
Agar dapat berteduh di bawahnya 
Tanpa berdiri di lilan-lilan
Lalu, menangis tanpa suara

Kubiarkan air mata 
Bertemu di ujung dagu
Karena, sudah saatnya 
Air mata itu menyatu

Juli 2013

Raudah-raudah Sajadah

Sayap-sayapku yang patah
Engkau sambung serupa harpa
Rindu-rinduku yang gugur
Engkau siram semisal anggur



Lalu, masing-masing kita 
tenggelam dalam tugur
Mengikuti kisah mengalur
Melipat logika dalam tabur
Membiarkannya menelusur

Tiada rasa yang lebih indah 
Daripada menantimu dalam lelah
Tiada rasa yang istimewa 
Selain padamu aku bermanzilah

Jika engkau adalah patahan sayap yang sepasang
Biarkan aku menjadi benang
Jika engkau adalah reruntuh hati
Biarku terkubur dalam sunyi

Hanyalah saadah! 
Tiada lebih aku meminta
Ya, saadah!
Jeda dari penantian kita di raudah-raudah sajadah

Juli, 2013

Belantara Jiwa

Perlukah engkau kusandera di dalam batin 
Hanya untuk menyelami relungku yang klandestin? 
Perlukah aku menakar rindu di secawan madu
Lalu meminumnya bersama racun masa lalu? 

Tiadakah engkau mengerti hujung penantian seorang sahaya? 
Menanti habib berpayung mahabbah
Menanti kecewa berimbal bahagia
Menanti penawar yang meniada

Tiadakah engkau rasa 
Penjara kian mengakar di belantara jiwa?
Tiadakah sebentuk cahaya
Yang dapat kita habisi berdua?

Juli, 2013

Ijab Satu Sisi

Jauh hari ramai melamat
Dalam hati tangis tersemat
Akad terasa hambar di lidah
Tak mampu dikecap meski berlalu sudah

Juli 2013

Surga Ber-Aku

Tetamu datang
Tak diundang
Datang bertanggang
Dengan mata layak elang

Entah! Barang tentu akan bertitah
Atau hanya jemput gelisah
Batin menggundah, mata memerah
Biarlah, hanya Pemilik Nyawa yang berkhitah

Dalam reruntuh rindu 
Sang Pemilik Kalbu
Saat kaki-kaki kecil meramu jurang benalu
Berdzikirlah engkau tanpa ada yang tahu

Jika akan terjatuh
Terjatuhlah dalam dekapan Rabb-Mu
Jika akan terhempas
Terhempaslah dengan air mata cinta pada surga ber-Aku

Juli, 2013

Suri dalam Rindu

Mencintaimu, takkan rapuh kutemu
Apatah lagi saat kubelah rindu dengan cemburu
Sakit, memang
Membuatku gigil dalam remang

Jika menurutmu cintaku sama saja dengan yang lain
Maka kuatkanlah dengaranmu dengan angin
Agar engkau dapat mendengar teriakan hatiku
Yang selalu saja suri dalam rindu

Juli, 2013

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar