Dalam derasnya hujan ibu mendekapmu.
Menenangkanmu saat kilat menyambar dan petir menggelegar. Ibu biarkan engkau
terlelap dalam dekap. Lalu ibu pindahkan engkau perlahan ke tempat tidur,
memastikan selimutmu nyaman dan tidak akan membiarkanmu bermimpi buruk.
Ibu perhatikan engkau, Nak. Ibu lihat
kakimu yang biasa tertatih telah memanjang. Tanganmu yang biasanya hanya bisa
memukul-mukulkan sendok plastik ketika makan sudah kuat menggenggam. Engkau
sudah bisa melompat walau sesekali. Engkau sudah bisa melempar bola walau belum
jauh sekali.
Setelah pagi menjelang, ibu
membawamu ke halaman.