Senin, 09 Desember 2013

Puisi; Adinda, Belahan Jiwa Takkan Tertukar

: Puisi untuk Mayang Sri


Kincir-kincir menanti ditiup angin untuk berputar
Burung-burung menanti lalang kering untuk dirumahkan
Penantian Adinda, belahan jiwa itu takkan tertukar
Ia berharap pada waktunya nanti dipertemukan

Ah, awan saja menanti dirinya menghitam untuk dapat menurunkan hujan
Bagaimana dengan kita?
Apakah kita sudah menempah diri menjadi shalihah?
Agar kita kelak menjadi pendamping dambaan