*
Aku ingin engkau mencintaiku. Bukan, bukan seperti kapas yang mudah terbakar api. Bukan pula seperti debu yang segera lenyap tersiram rintik pagi. Tapi, seperti awan yang setia memayungi gunung. Seperti akar yang senantiasa menopang batang hingga daun. Tak pernah bosan, hingga kembali menyatu pada tanah, menjadi hara dan harapan untuk pucuk-pucuk baru.
Aku ingin ada di hatimu. Namun, tak ingin mendurhaka lalu memalingkan wajah dari Sang Pencipta. Persis seperti daun jatuh yang takkan pernah kembali kepada ranting. Seperti kuncup basah yang mekar lalu melupakan angin.