Senin, 22 Februari 2016

Perpisahan

Doc. Pribadi / @dp_angg1Desain

Terjadi lagi perpisahan ini. Pertemuan dan perkenalan setelah berbulan-bulan akhirnya terpisah saat rindu ditepis dan jarak direntangkan.

***

Ya, itu berbulan-bulan yang lalu. Banyak wajah-wajah baru. Aku harus mengenal satu-satu. Kita malu-malu. Hari-hari berlalu hingga pada akhirnya di malam yang hening doa-doa kita menyatu.

Lalu pertemuan itu terus dilaksanakan. Namun, pertemuan yang utuh bisa dihitung jari. Ada saja yang berhalangan hadir. Tentu itu alasan syar’i karena tak ada yang mengalahkan indahnya pertemuan yang jannah ini.

Ini pengakuan; pernah, suatu kali aku ‘nakal’ tidak membawa al-Qur’an. Harusnya, setiap diri membawa al-Qur’an dan membacanya bergiliran. Tetapi, karena waktu itu aku pikir aku terlambat dan tilawah sudah lewat dari perkiraan, jadinya ya merasa bersalah karena salah bicara. Aku bilang lupa padahal sengaja tak bawa. Mengingat itu, uh aku malu. Maafkan. Huhuhu.

Semakin lama, aku semakin mengenal kamu-kamu; yang ceria, yang banyak tanya, yang malu-malu, yang pendiam, yang suka nyahut ucapan, yang doyan makan, yang pastinya shalihah semua. Yang paling sering dibully adalah yang doyan makan. Matanya berbinar saat disuguhkan makanan—termasuk aku,hehehe—dan pada akhirnya seluruh ruangan penuh dengan tawa yang tertahan-tahan. Namanya juga, ya, perempuan.

Aku sering kaget melihat isian amalan mingguan kamu-kamu