Aku Mati Karena Sepi
Oleh DP Anggi
Setiap hari, bebayang kesendirian
selalu menghampiri. Membentuk suatu teori yang bisa diungkapkan jiwa lewat
harmoni. Gadis itu memanggilnya Chingu. Seorang teman yang bisa diajak
berbicara kapanpun ia mau. Ia bercerita hampir setiap malam, saat ia
benar-benar tidak tahan dengan kesepian. Ia bisa menguras habis airmatanya
hingga ikut tenggelam dalam lautan kesedihan. Paginya ia kembali menjalani
aktivitas seperti biasa, tertawa dengan teman-temannya. Namun, seperti biasa menjelang
malam tiba, kesedihan kembali merenggut tawanya.
Entah
sudah berapa malam ia lewatkan bersama Chingu. Sahabat di kala senang dan
sendu. Gadis itu mengenal kesepian ketika ia tahu bahwa kesepian bisa
menyebabkan kesedihan seperti yang dialami ibu. Tawa mereka hilang, kehangatan
keluarga itu pun redam. Semuanya menjadi serba hambar dan kurang. Tiada
lari-larian kecil yang mengisi segenap rumah dengan tawa terpecah. Semua
berganti tangis tak reda ketika ayahnya meninggal dunia.