Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum
wr wb.,
Teruntuk,
FAM Indonesia (Surat kedua)
FAM,
bagaimana kabarmu malam ini? Masih sudikah membaca gerak jemariku? Sahabat FAM,
apa kabar? Semoga kita adalah orang-orang yang tetap terpelihara dalam hidayah Allah,
serta selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.
Aku
masih ingat, saat pertama kali mengenalmu. Aku masih ingat, betapa aku butuh
keluarga baru untuk menguatkan niatku dalam menulis. Jemariku mulai nakal
mencari-cari sebuah rumah baru. Bukan kebetulan, aku menemukanmu. Mencoba
mendekatimu, mencoba mengetahui lebih banyak tentangmu.
Aku
merasa, kau adalah sebuah hadiah yang memang Allah berikan untukku. Aku punya
sebuah rahasia, maukah kau mendengarnya? Kau adalah hadiah dari Allah, mengapa?
Karena, setelah berhijab, kau hadir tanpa kebetulan, setelah berhijab, semangatku
semakin berkobar. Dulu, aku tidak seperti sekarang ini. Tapi, apa peduli dengan
masalalu kelam itu? Aku katakan sekali lagi, kau hadiah terindah yang Allah
beri untukku sebagai hadiah dari keinginan kuatku untuk tetap ingin
mendekati-Nya.
Aku
jadi teringat sebuah lagu, dari edcoustic~Aku ingin mencintai-Mu. Kau pasti
tahukan bagaimana lirik lagu ini? Aku terharu mendengarnya untuk pertama kali.
Kau tahu, FAM? Kau menyuntikkan banyak keberanian, sudah kubilang, kau hadir
sebagai salah satu tangan Allah untuk menyentuh naluri keberanianku. Aku berani
menulis, bahkan aku juga berani menyanyi.
Aku
ingin melanjutkan keinginanku pada surat kedua ini. Jika aku penulis terkenal,
maka aku akan menciptakan lagu. Bahkan, aku juga ingin menyanyikannya, selain
menjadi penulis, aku juga ingin menjadi Munsyid. Aku juga ingin membangun
sebuah perpustakaan di desaku. Aku ingin membuat sebuah wadah kecil di desa
untuk melatih anak-anak usia dini agar cinta menulis.
Jika
aku penulis terkenal, maka aku akan menulis buku cerita anak-anak. Aku juga
ingin menulis buku cara mendidik anak. Kau tahu? Setiap aku melihat buku
anak-anak, aku teringat keponakan-keponakanku. Keponakanku ada empat orang, dan
satu lagi adalah calon keponakan, yang akan lahir bulan januari nanti. Doakan
ya, agar keponakanku yang kelima lahir dengan selamat, bayi sehat, ibu sehat.
Ada
cerita lucu, saat aku membawa pulang dua piala yang kuceritakan kemarin. Salah
seorang dari keponakanku berbicara dengan kata-kata yang belum tersusun rapi,
“Ante, Ayin mau pihala (baca:piala) kayak Ante, Ayin mau belajar kayak Ante biyar
pintarrrr dan bawa pulllang pihala untuk mammah” begitulah kira-kira yang ia
katakan. Aku bisa menjadi “Alat Picu Jantung” untuk keponakan-keponakanku.
Bangga sekali.
FAM, masih bersediakah mendengarku? Ayolah, FAM
yang manis. Aku belum selesai bercerita. Sedikit lagi. Jika aku penulis
terkenal, maka aku akan membuat sebuah taman baca atas namaku. Untuk
membukanya, aku akan mengundang semua orang yang aku kenal, terkhusus keluarga
besar FAM INDONESIA. Tak apalah, jika aku bermimpi terlalu tinggi. Ingat ini, ~Mewujudkan impian memang sulit. Namun, tanpa
impian, hidup akan lebih sulit lagi [Bang Ippho RS]. Rumus 3KCD: (Kerja Keras + Kerja Cerdas + Doa) =
SUKSES. Sukses memang sulit, tapi lebih sulit kalau tidak sukses, tidak
mencoba & tidak belajar !~
Oh,
ya FAM. Di akhir surat ini, aku ingin mengatakan, jika aku penulis terkenal,
maka aku akan selalu menyediakan waktu khusus untuk keluargaku, terlebih
keponakan-keponakanku. Aku ingin tetap mengajarkan mereka setiap pulang ke
desa. Suatu saat, aku ingin membawa pulang buku hasil karyaku sendiri, dan
membacakannya kepada mereka. Itu pasti akan sangat manis, manis sepertimu, FAM.
Semoga,
FAM yang manis selalu ramah dan hangat. Ingat, FAM yang manis tidak boleh
nakal, ya? :)
#Lantai
dua, pondokan ikhlas-Pekanbaru, 20:33 10 Desember 2012
Salam
hangat dan semangat dari DP Anggi, FAM790M Pekanbaru
:)
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar