Hari ini saya bersama Bunda Pipiet Senja
Kali ini, sepertinya saya mau curhat saja. Hari
ini, 06 Oktober 2012 di Gedung Auditorium Sutan Balia FISIP Universitas Riau,
LSMI AL MADANI selaku Rohis FISIP mengundang Bunda Pipiet Senja sebagai
pemateri di Workshop Menulis bertema “Bangun(kan) Bangsa Dengan Menulis”.
Saya bingung memakai baju apa karena akan bertemu
dengan bunda. Saya sangat senang, saya memilih baju berwarna putih, rok dan
jilbab berwarna ungu.
Ketika bunda sampai di Auditorium, bunda melempar
senyum dan kami sambut seadanya. Dengan girang saya bersalaman dengan bunda dan
cipika-cipiki (hehehe).
Ternyata, bunda memakai baju yang sama dengan
saya. Full Ungu.
Hari ini begitu membahagiakan karena disamping
bertemu bunda dan menyebarkan Brosur FAM INDONESIA, bertemu dengan Ahmad
Saadilah (FAM974M Pku) dan Rian Harahap, juga ada sesuatu yang sangat
menggedor-gedor hati saya.
sedang bunda bercerita di depan dengan moderator,
saya sibuk pula bercerita dengan teman yang berada di samping saya. Saya
memilih duduk di bangku yang paling belakang, walaupun saya peserta namun saya
juga panitia di acara ini.
Saat saya bercerita, teman saya menyuruh
saya mengangkat tangan. Spontan itu saya lakukan karena tidak menyadari bahwa
ada sebuah pertanyaan yang dilemparkan moderator pada audience.
“Siapa penulis muda di sini?” saya benar-benar
tidak tahu dengan pertanyaan itu. Semua mata melirik ke bangku belakang seperti
menanti kedatangan seseorang. Saya pun melirik ke belakang. Tidak ada
siapa-siapa.
Ternyata, yang dinanti-nanti semua yang ada di
gedung itu adalah saya. Teman saya yang sudah sejak awal mengeti keadaan
menyuruh saya berdiri di depan mendampingi bunda.
Perasaan saya tiba-tiba kacau. Gerogi, senang,
tidak percaya, tidak PD, tidak tidak tidak! Bukan mimpi, ini nyata.
Bunda menyambut saya ramah. Moderator berbicara,
bunda mencolek saya sedikit dan mengatakan, “Kita sama-sama ungu ya” (Hehehe)
saya senang pokoknya.
Bunda juga menyuruh saya memperkenalkan diri
serta sejarah awal saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis.
Sebagai penulis pemula, bersama bunda Pipiet
Senja merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi saya. Ada beberapa hal yang
saya dapat hari ini. Motivator utama bunda adalah ibunya. Impian bunda yang
belum tercapai adalah memfilmkan bukunya, dan mendirikan Rumah tahfiz
(Penghafal Al-Qur’an) yang di dalamnya juga ada untuk lansia. Impian yang
sungguh mulia.
Ada yang lebih membahagiakan saya. Saat sesi
terakhir acara, ada try out / latihan menulis dengan waktu 10 menit bertema
“Aku Bangga Menjadi Orang Melayu”.
Saat jemari saya mulai menari-nari mengikuti
latihan itu, bunda melarang saya dan berkata, “Kamu kenapa ikut juga? Ga usah
ikutlah, Kamu kan udah jadi penulis muda sekarang” (Hehehe, hati saya
berbunga-bunga, subur banget disirami kata-kata bunda, Aamiin)
Hingga akhirnya, acara selesai. Saya dan bunda
bersalaman, bunda bilang “Semoga kita bertemu kembali”.
Saya bergumam di dalam hati, “Iya bunda, Aamiin.
Semoga kita berjumpa lagi, semoga bunda panjang umur dan sehat selalu. Semoga
kita bertemu lagi, bunda”***
DP Anggi FAM790M Pku (baca: Pekanbaru)
Ilmu Pemerintahan FISIP UR
Subhanallah....
BalasHapusBetapa mudahnya ananda menemukan Pipiet Senja dan duduk berdampingan dengan dia. Ayah membutuhkan waktu 30 tahun untuk bisa bertemu muka dengan dia, ini ceritanya:
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/27/tigapuluh-tahun-mengejar-sang-teroris-514246.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSayang linknya nggak tersambung, ayah tautkan saja di wall FB ananda.
BalasHapusMasuk kok yah :)
BalasHapusananda sudah baca, subhanallah.... Allah punya rencana yg lebih indah :)