Doc. Pribadi / @dp_angg1Desain |
Terjadi lagi perpisahan ini. Pertemuan
dan perkenalan setelah berbulan-bulan akhirnya terpisah saat rindu ditepis dan
jarak direntangkan.
***
Ya, itu berbulan-bulan yang lalu. Banyak
wajah-wajah baru. Aku harus mengenal satu-satu. Kita malu-malu. Hari-hari
berlalu hingga pada akhirnya di malam yang hening doa-doa kita menyatu.
Lalu pertemuan itu terus dilaksanakan.
Namun, pertemuan yang utuh bisa dihitung jari. Ada saja yang berhalangan hadir.
Tentu itu alasan syar’i karena tak ada yang mengalahkan indahnya pertemuan yang
jannah ini.
Ini pengakuan; pernah, suatu kali aku ‘nakal’
tidak membawa al-Qur’an. Harusnya, setiap diri membawa al-Qur’an dan membacanya
bergiliran. Tetapi, karena waktu itu aku pikir aku terlambat dan tilawah sudah
lewat dari perkiraan, jadinya ya merasa bersalah karena salah bicara. Aku
bilang lupa padahal sengaja tak bawa. Mengingat itu, uh aku malu. Maafkan. Huhuhu.
Semakin lama, aku semakin mengenal
kamu-kamu; yang ceria, yang banyak tanya, yang malu-malu, yang pendiam, yang
suka nyahut ucapan, yang doyan makan, yang pastinya shalihah semua. Yang paling
sering dibully adalah yang doyan makan. Matanya berbinar saat disuguhkan
makanan—termasuk aku,hehehe—dan pada akhirnya seluruh ruangan penuh dengan tawa
yang tertahan-tahan. Namanya juga, ya, perempuan.
Aku sering kaget melihat isian amalan
mingguan kamu-kamu
—selalu jauh di atasku. Uh, aku malu. Tapi, memang begitulah
kita diajarkan. Bersama ini saja aku sering merasa begitu rapuh, bagaimana jika
aku sendirian?
:’)
Ini pertemuan dan perpisahan yang ke
sekian kalinya. Mungkin, tahu-tahu nanti kita akan bertemu dalam satu lingkaran
lagi. ‘Kan tidak ada yang tahu rencana Allah. Dan aku mempercayai, bahwa perpisahan
adalah awal dari pertemuan yang baru #eaaa
Ini memang sedih, sih. Sebab rasanya
waktu ini adalah ketika rindu begitu tinggi menjulang dan pertemuan harusnya
tetap dilanjutkan. Pasti datang suatu waktu dimana perpisahan itu bertamu meski
tanpa diundang. Namun, adalah keputusan—yang aku yakin—akan mempertemukan yang
belum pernah bertemu sebelumnya dan mengenalkan yang belum pernah berkenalan
sebelumnya. Bahkan, mencintakan yang belum pernah terpikir untuk mencinta
karena Allah dan saling doa-mendoakan karena-Nya.
Allah... istiqamahkan kami :’)
Kami tahu, kami perempuan lemah yang
ada kekurangan dalam agama
Sebab itu, pertemukanlah kami dengan
jiwa-jiwa yang mencintai-Mu dan himpunkanlah cinta kami di bawah naungan
cinta-Mu. Aamiin
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya
pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai
Rasulullah?”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah
engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah
mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa
dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan
Rasul-Nya.”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Kalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”
(HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)
cie... perpisahaan LQ...ckckckck..
BalasHapusCieeee tau aja LoL :D
Hapus