Ilustrasi: buletinilalang.wordpress.com |
Oktober, pintu itu kuketuk
Tak ada jawaban
Perasaanku amuk
Kemungkinan lain sedang kupikirkan
September, aku kembali
Pada tubuh yang tetap sunyi
Pintu itu kuketuk sekian kali
Namun masih tetap dirampai sepi
Pada November dan hujan yang sama
Kutemui pintu itu lagi bersama hampanya jiwa
Akan ada yang keluar dari pintu itu, pasti
Tapi?
Hatiku
; mengapa sekeras batu
Tak ingin beranjak dari pintu itu
Meski (mungkin) waktu tak memberi restu
Sekarang Desember, musim penghujan terus menuju
Aku mengetuk lagi hingga suara menggema di telingaku
“Mana janjimu, aku menantimu. Perempuan, tak ada suaramu….”
Apa benar tak terdengar hingga ke dalam ketukanku?
Kuketuk rindu, jangan?
Buka saja pintu dan temui Aku
Pintu-Ku tak pernah terkunci, perempuan…
Kau hanya perlu masuk, berdoalah di dalam. Tumpahkan segala kerisauan….
Pondokan Ikhlas, Panam 05 Desember 2013
Igauan pagi 08.08, berharap pintu-Mu tak pernah terkunci, Allah…
Salam hangat dan semangat dari DP Anggi
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar