*
Satu detik yang berlalu
Mimpi kita bertamu
Dan apa yang kualami
Juga sedang engkau alami
Hujan, kita saling mengabarkan
Entah karena alasan apa
Kita tak pernah henti melewatkan
Dan rintiknya memenuhi ruang-ruang jiwa
Terkadang, tanpa sengaja
Mata kita berlayar pada gerimis di luar jendela
Tubuh kita melaur pada petak jendela basah
Lalu kita membenamkan wajah
Allahumma sayyiban nafi’an…
Hujan jadi kenikmatan untuk bersembunyi dalam doa
Hati tertunduk, wajah menengadah
Merayu-rayu dengan air mata; pada-Nya kita memahabbah
Akan ada kenangan yang tercipta
Tentang hujan dan kita
Entah itu takdir Yang Kuasa
Ataukah hanya elegi semata
Inilah hujan akhir tahun
Turun di hati seperti embun
Menentramkan gurun yang menutupi hati
Melafalkan rindu; suatu hari nanti
Pondokan Ikhlas, Panam 28 Desember 2013 20:15
Igauan malam… Lama tak mengigau…
Salam hangat dan semangat dari DP Anggi
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar