*
Kutulis
huruf yang terangkai menjadi kata
Semasing
ia hadirkan makna tanpa luka
Semakin
ia mengepul
Bait-bait
pun lekas terkumpul
Masih
kuingat ketika itu
Masa
yang kini telah jadi masalalu
Saat
baru saja aku menetas sebagai bayi puisi
Engkau
limpahkan semangat pendaki pemicu diksi
Lahirlah
kata-kata indah
Kemudian
bait-bait asa yang memesona
Berulangkali
aku membaca
Hingga
terlupa mengucap terimakasih sebagai balasnya
Kini,
usiamu bertambah
Puisimu
kian bersahaja
Kerap
kali aku membaca
Sampai
terdiam aku menikmatinya
Engkau
kenanglah usia yang diberikanNya
Semoga
hari yang terlewati semakin berkah
Bermuhasabahlah
dengan usia yang habiskan hari
Agar
semakin rajin untuk perbaiki diri di hadapan Ilahi
Harapku
ada dalam deretan kata sederhana ini
Adalah
sajak untuk Sang penyair
Semoga
tak hanya lukisan diksi
Tapi
untuk selami makna yang terhijab di balik syair
*
*)Untuk Uda Refdinal Muzan, penulis Buku Puisi Mozaik
Matahari yang darinya aku belajar banyak untuk berpuisi. Hanya ini yang
mampu kuberi di hari bertambahnya usia Uda. Semoga mampu mencipta lengkung
pelangi di sudut bibirmu, Uda Ref… O:)
Salam hangat dan semangat
dari DP Anggi
FAM790M Pekanbaru
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/05/15/sajak-untuk-sang-penyair-560665.html
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar