Kamis, 15 September 2011

seberapa jauh kah anda bisa memaafkan?

memaafkan tidak akan mengurangi derajat kita.
Sebagai manusia biasa memang kita memiliki egoisme. Namun, jika kita selalu menuruti sang "ego" maka yang ada hanyalah amarah dan dendam semata. Perjalanan panjang peradaban manusia modern menunjukkan bahwa semakin berhasil kita mengendalikan ego kita, maka semakin kita bisa mengendalikan masa depan kita.
Pertanyaan yang paling penting kemudian muncul, bagaimana cara mempunyai kekuatan memaafkan? Untuk bisa memiliki kekuatan memaafkan, cobalah langkah-langkah berikut ini,
Lupakan kebaikan Anda, dan ingatlah kebaikan orang lain. Salah satu penyakit manusia modern adalah seringnya mengingat kebaikan diri kita sendiri dan melupakan kebaikan orang lain. Yang harus kita lakukan adalah justru sebaliknya, mengingat kebaikan orang lain dan lupakanlah kebaikan kita, seringnya orang-orang yang kita tolong justru membuat kita lebih sakit hati. Oleh karena itu harus belajar berpikir terbalik untuk membuat Anda lebih bahagia.
Memaafkan juga dilatih karena empati yang tinggi, kalau Anda hendak membalas dendam atau tidak bisa memaafkan, maka bayangkanlahjika Anda menjadi orang lain tersebut. Terkadang kita kesulitan untuk menjadi orang lain, justru kita lebih sering membawa orang lain menjadi diri kita sendiri.
Jangan banyak mendengarkan cerita tentang sulitnya memaafkan, namun sebaliknya kumpullah dengan orang-orang yang memiliki optimisme bahwa setelah memaafkan kehidupan ini jauh lebih indah lagi. Semakin sering mendengarkan cerita kegagalan maka Anda akan terpengaruh olehnya. Cobalah berlatih memiliki kekuatan memaafkan, karena pada saat Anda mampu membalas dendam namun Anda justru memilih jalan untuk memaafkan, maka itulah kekuatannya.
masih sulitkah anda untuk memaafkan??
Bahkan.memaafkan atau melepaskan luka batin ternyata juga mendatangkan manfaat positif bagi kesehatan karena bisa membuat seseorang jadi lebih sehat jiwa dan raga., mengapa saya berkata demikian?? di sebuah sumber saya membaca,

Jika kita bisa mememafkan dan melupakan secara tulus, ada banyak keuntungan yang menyehatkan. Penelitian menunjukkan sikap memaafkan membantu menurunkan tekanan darah, menguatkan sistem imun, dan menurunkan sirkulasi hormon stres dalam darah.
Penelitian juga menunjukkan orang yang sudah mampu memaafkan mengaku gejala-gejala gangguan pencernaan, sakit kepala dan juga nyeri punggungnya berkurang.
Dalam sebuah penelitian terhadap 71 orang terungkap efek langsung dari kemarahan. “Ketika para responden fokus pada hal-hal yang tak termaafkan, tekanan darah mereka naik, demikian juga dengan detak jantung,” kata Charlotte vanOyen Witvliet, kandidat profesor psikologi dari Hope College.
Sebaliknya, ketika mereka diminta merespon sesuatu dengan maaf, otot-otot menjadi rileks dan napas lebih teratur.
Bukan hanya itu sikap memaafkan juga terkait erat dengan kesehatan mental yang baik. Memaafkan akan mengurangi kemarahan, depresi, dendam, kebencian, dan berbagai emosi negatif lainnya.
Intinya, memaafkan membuat kita lebih berbahagia:)

2 komentar:

  1. wahh.. saya senang dengan tulisan anda, lanjutkan.. btw gmna nh masukin emot ny?? maaf saya tak tau, xixixixixi

    BalasHapus
  2. tulisan yang bgus
    pas bangt utk dibaca..
    tulisan ini kembali mengajariku untuk selalu ikhlas dalam melakukan setiap tindakan dan perbuatan yang telah aku lakukan,walaupun itu kadang tidak sesuai dengan kehendak ku..
    terimaksih bnyak telah memposting tulisan ini..
    aku senang membacanya

    BalasHapus